Sesuai namanya, penemu teknik WPAP (Wedha’s Pop Art Portrait) adalah Wedha Abdul Rasyid. Seorang seniman grafis asal Pekalongan. Yang unik dari proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, dalam membuat gambar-gambar ilustrasi, Wedha mengacu pada foto asli yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan goresan. Untuk mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis desain tegas yang kemudian diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih mudah dan tampilan gambar pun dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa atau apa. Wedha pada awalnya tidak menduga bila tekhnik yang diciptakannya bernilai seni, mengingat teknik itu dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun 90-an) daya penglihatan dan tingkat akurasinya telah menurun karena faktor usia. (id.wikipedia.org)
Contoh WPAP, Wedha Abdul Rasyid
Sampai akhirnya ada seorang bernama Gumelar, Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara yang kagum dengan karya Wedha dan berupaya menyebarluaskan aliran seni ini ke seluruh Indonesia. Alhasil, di berbagai kota, sekarang ini sudah terbentuk komunitas seni yang menggilai teknik WPAP. Popularitas WPAP di Indonesia menjadikan teknik ini disebut sebagai aliran wedhaisme. (id.wikipedia.org)
Gumelar, Ketua Jurusan DKV UMN
Contoh PopArt, Albert Einstein
Sementara itu, WPAP merupakan gaya ilustrasi potret manusia yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan (dikenal dengan sebutan foto narak berkotak), tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace. (id.wikipedia.org)
Contoh WPAP, Paolo Maldini
0 Response to "Sejarah dan Definisi WPAP, Tugas Akhir Design Pembuatan WPAP"
Posting Komentar
berkomentarlah yang baik :)